Beberapa kampus di Malaysia yang familiar bagi orang Indonesia antara lain Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Sains Malaysia (USM), Universitas Islam Antar Bangsa (UIA) atau nama Inggrisnya (IIUM), Universiti Teknologi Malaysia (UTM), dan Universiti Malaya (UM). Dari beberapa kampus di atas, yang selalu menjadi kampus peringkat nomor wahid di Malaysia adalah University of Malaya (UM) dan menempati peringkat 121 dunia.
Proses perkuliahan di Malaysia sebenarnya tidak terlalu berbeda antara tiap Universitas, mungkin juga bisa dikatakan sama dengan model perkuliahan di Indonesia. Pengalaman saya saat kuliah S2 di UM, satu hal yang menjadi perbedaan dengan kuliah di Indonesia adalah banyak aktivitas yang berhubungan dengan proses review jurnal, baik sebagai tugas kuliah atau bahan bacaan/ diskusi di kelas. Semua bacaan merujuk pada jurnal dan bukan jurnal internasional biasa, tapi indeks ISI Reuters atau minimal Scopus. Mungkin di Indonesia juga demikian, namun akses jurnal di kampus-kampus Indonesia belum segila di Malaysia. Di Indonesia aksesnya masih pada Open Access Journal, ya mungkin karena berlangganan jurnal-jurnal berkelas internasional mahalnya luar biasa.
Kelebihan kuliah di Malaysia adalah akses pada database jurnal-jurnal bereputasi, gila, aksesnya tanpa batas seperti Elsevier, Taylor & Francis, Springer, Emerald, Sage, dll. Pokoknya semua FREE dan bisa di download dimanapun dan kapanpun, hanya bermodalkan library account masing-masing mahasiswa. Teman-teman saya di Indo pun sering mesan jurnal ke saya untuk di download, tinggal kirimin judulnya doank and ratusan artikel bisa disedot dalam hitungan menit. Yah, hitung-hitung ngebantu teman yang kurang beruntung di negeri tercinta. Selain itu, failitas riset juga sangat mendukung, terutama dalam hal proses publikasi artikel. Setiap Faculty tersedia jasa Proofread gratis melalui Supervisor kita, dan kita juga bisa berkonsultasi tentang jurnal apa yang untuk kita publish.
Sebenarnya kualitas orang-orang disini tidak hebat-hebat amat, kita jauh lebih hebat sebenarnya. Namun, kekurangan kita adalah pada akses database ini saja dan satu lagi Bahasa Inggris. Secara ilmu, ide, dan gagasan sih gak ada hebatnya dibandingkan dengan orang-orang Indo. Namun karena fasilitas mereka mencukupi dan terfasilitasi dengan baik, maka, hanya dengan bermodalkan paper biasa-biasa saja, mereka bisa nembus jurnal-jurnal berkelas dan bisa ikut konferensi dimana-mana. Yah, pun karena mereka dibiayai.
Di Malaysia, mahasiswa, dosen atau akademisi juga akan dianggap hebat jika jumlah publikasi jurnal Scopus atau ISI-nya banyak dan berkualitas. Jika tak punya ISI atau Scopus, ya tidak dianggap dosen di Malaysia, hehehe. Syarat lulus S3 atau S2 by research pun harus publish, jika tidak, ya tidak bisa wisuda. Di setiap sudut kampus kita berada, kata-kata “publish”, “ISI” dan “Scopus”juga akan terus terdengar dari mulut orang-orang.
So, proses kuliahnya sebenarnya sih sama saja, seperti diskusi, mendengarkan dosen ceramah, tugas…. yang ngebedain adalah pada bahan-bahan bacaan mereka (sources). Ooo iya satu lagi, meskipun beberapa kampus ada yang menggunakan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Pengantar, semua bahan bacaan tetap berbahasa Inggris, hanya penyampaian saja dalam Bahasa Melayu. Di UM misalnya, mahasiswa bisa pilih mata kuliah dengan kode (BI) Bahasa Inggris atau (BM) Bahasa Melayu untuk setiap mata kuliah. Untuk BM kebanyakan kelasnya diisi oleh mahasiswa lokal saja. Sedangkan untuk kampus seperti UKM dan kampus-kampus lainnya, kecuali IIUM, menggunakan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Pengantar. Namun, lagi-lagi, semua referensi bacaan dan tugas adalah bersumber dari jurnal-jurnal bereputasi.
Assalamu’alaikumwarohmatullah… saya berminat mengambil program magister di UM insya allah. Apa boleh mas saya bertanya banyak tentang UM via email atau WA?
Wslam, boleh, silakan, boleh email saya ke “zamzamizain@hku.hk”
Thanks,
Zam
saya juga punya rencana untuk ngambil program magister di UM. boleh betanya tentang proses” bisa lolos di UM. mulai dari pendaftaran sampai diterima kuliah di UM
Tinggal isi application form dan unggah semua dokumen yg diminta. Gak ada ujian masuk seperti di Indonesia. Setelah apply, tunggu beberpa bulan untuk mendapatkan informasi kelulusan. Bisa “rejected” atau keterima dengan terbitnya “LOA conditional” atau “Unconditional”. Yang conditional artinya lulus bersyarat ya. Setelah lulus tinggal pengurusan VISA pelajar.
Kalau beasiswa ada gaya kak? soalnya university of malya gak masuk list universitas tujuan LPDP 🙁
Halo maaf menganggu.
Ingin bertanya, untuk biaya kuliahnya kira-kira berapa ya?
Saya saat ini akan skripsi S1 dan berencana S2 di Malaysia jika harganya masih bisa dijangkau orang tua. Trims
Assalamualaikum. Saya tertarik bertanya kuliah di malaysia untuk anak saya ..tahun depan lulus senior high school.
Untuk lanjut S1 di Malaysia berbeda dengan S2 atau S3, ada tesnya. Bagusnya langsung berkomunikasi dengan anak2 PPI di Malaysia http://ppi-malaysia.org/. Hampir semua mereka mahasiswa S1. mereka sangat welcome untuk membantu dan sedang gencar2nya mempromosikan kulish S1 di Malaysia. Bisa di kontak lewat FB atau Twitter.
Assalamualaikum…
Anak Saya ada niat kuliah di Malaysia tahun depan…
Utk UM apakah ada syarat nilai UN dan Toefl…
Untuk Toefl ITP dari ETS apakah berlaku utk mendaftar ke Bisnis di UM. Terima kasih. Wassalam
Wsalam,
Untuk S1 bisa ditanyakan langsung sama PPI Malaysia atau PPI UM pak, karena hampir semua PPI anak2 S1. Mereka akan sangat welcome menjawab berbagai pertanyaan. Saya agak kurang memahami untuk proses S1. Perlu diketahui, jumlah mahasiswa S1 di UM lebih sedikit dibandingkan mahasiswa S2 & S3.
http://ppi-malaysia.org/daftar-ppi-cabang
https://www.instagram.com/ppiunimalaya/?hl=id
Thanks,
Apakah disana itu keseharian nya menggunakan bahasa Inggris karena saya ingin belajar di sana untuk mengimprove bahasa Inggris saya juga kak. ? Kalau boleh minta saran Adakah university di sana yang menggunakan bahasa keseharian bahasa Inggris dan pengajarannya juga bahasa Inggris?
DI International Islamic University Malaysia (IIUM) atau disebut UIA (Universitas Islam Antar Bangsa) completely bahasa Inggris dalam belajar dan hidup sehari2 karena hampir semua mahasiswa tinggal di Asrama. Untuk kampus UM, kampus peringakt 1 Malaysia, bisa pilih Bahasa saat mengisi KRS (English/ Melayu). Biasanya Bahasa Melayu khusus untuk orang2 lokal saja, mahasiswa asing tidak direkomendasikan. Meskipun Menggunakan Melayu, semua teksbook dan artikel menggunakan English.
Saya berminat melanjutkan s2 ke UM berapakah score toefl ntuk dapat lulus?
Bisa dipelajari pada website Faculty masing2.
saya mw tny kak, klu mw ambil S3 jurusan bisnis by research ad dak? trus biayanya brp ya sampai sls? trus 1 lg kak ada beasiswa dak ya bt pelajar indo? thks kak
Ada, bisa dipelajari disini, ada tuition juga:
https://fep.um.edu.my/doctorate
https://umcms.um.edu.my/sites/faculty-of-business-amp-accountancy/doctorate
saya berencana untuk melanjutkan kuliah s2 english education di UM. untuk mendaftar program master di UM, apakah bisa syarat kemampuan berbahasa inggrisnya dipenuhi selama perkuliahan berlangsung? dan apakah di sana tersedia program untuk tes kemampuan bahasa inggris?
terima kasih.
Di UM, ada kelas Bahasa. Biasanya sebagai syarat untuk Wisuda. Ikut kelas dan lulus tes. Kebanayakan bagi yang tidak memiliki TOEFL/ IELTS di awal masuk. Kebanyakan mahasiswa internasional pending wisudanya gara2 belum lulus Bahasa. Tapi bagi kebanyakan Faculty, syarat masuk utama memang harus sudah ada TOEFL/IELTS.
Faculty seperti agama tidak wajib syarat masuk IELST/TOEFL, karena bahasa pengantar Bahasa Melayu, tapi wajib untuk wisuda.
Assalamualaikum…boleh saya minta daftar jurusan ekonomi yang berkaitan dengan Pembangunan beserta dosennya
..bang
Wslm, bisa dilihat disini https://fep.um.edu.my/index
Untuk dosenya bisa dilihat di https://umexpert.um.edu.my/cv_search_page.php
tinggal ketik area of expertise
Kaak. Pengen banget s3 di UM. Tp bhs inggrisnya pasif. Kita yg dr indo bisa pilih BM gak saat isi KRS di UM? ? Lg search baca2 prodi di UM. Ada yg prodi kesehatan gak kak? Tolong balas yah. Trimakasih
Ada, bisa pilih Bahasa Melayu juga, tapi nanti ada ujian lulus Bahasa Melayu dulu. Tapi tidak semua Faculty/ Jurusan.
Kak apa bisa kuliah di Malaysia tidak menggunakan bhs Inggris?
Ada banyak kampus yang memang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar misalnya Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Utara Malayasia, dll. Namun, meskipun bahasa pengantar bahasa Melayu, tapi resources pembelajaran atau bacaan mereka menggunakan Bahasa Inggris seperti Buku, jurnal, dll